
Intravena (IV) alias infus adalah sebuah trik anugerah obat yang dieksekusi secara eksklusif melalui pembuluh darah. Terapi ini umumnya sebagai pilihan maksimal jika kondisi tubuh pasien telah nir memungkinkan minum obat dengancara berkaitandenganmulut (lewat ekspresi). Yuk, cari memahami informasi tentang terapi intravena dalam artikel ini.
Tidak semua kondisi medis harus diinfus
Tidak semua penyakit memerlukan pemasangan infus. Biasanya dokter merekomendasikan pemasangan infus waktu seorang pasien mengalami syarat darurat medis yang mengharuskan obat masuk ke pada tubuhnya lewatcara cepat. Misalnya waktu seorang kekurangan cairan (kehilangancairantubuh), diserang serangan jantung, stroke, atau keracunan.
Ketika syarat tadi terjadi, minum obat lewat verbal nir bakal efektif membantu meringankan kondisi pasien. Pasalnya, obat berkaitandenganmulut membutuhkan saat lebih usang buat diserap aliran darah karena wajib dicerna oleh tubuh terlebih dahulu. Padahal, pasien sedang membutuhkan penanganan yg cepat karena apabila nir, kondisinya sanggup saja kian memburuk.
Infus juga menjadi penting ketika obat minum tidak memungkinkan. Hal ini bisa berlangsung saat pasien mengalami muntah mutakhir, dimana semua makanan dan cairan yang masuk ke mulut segera dimuntahkan tiada pernah dicerna.
Nah, di waktu inidia terapi infus sebagai galat satu jalan keluar maksimal. Ya, terapi intervena alias infus bisa membantu mempercepat penyerapan obat ke dalam genre darah, sehingga obat dapat bekerja lebih maksimal buat mengatasi syarat pasien.
Secara generik, berikutini syarat-kondisi yang membuat dokter menginfus Anda:
- Dehidrasi parah
- Keracunan makanan
- Stroke
- Serangan jantung
- Gangguan proses imun
- Mengalami infeksi yg menciptakan pasien tidak responsif terhadap antibiotik oral
- Menggunakan obat-obatan kemoterapi buat menangani kanker
- Penggunaan obat-obatan tertentu untuk mengatasi rasa sakit
- Mengalami peradangan kronis
Pemberian terapi intervena nir hanya terbatas pada syarat di atas. Mungkin terdapat beberapa kondisi lain yang nir disebut di atas, tetapi membutuhkan perawatan intervena. Oleh sebabnya, konsultasilah ke dokter untuk menentukan kudu tidaknya Anda melakukan terapi intervena.
Mengulik typical-jenis infus
Metode anugerah obat lewatcara intravena ternyata dibagi sebagai dua genre, merupakan:
- Manual. Metode ini dilakukan dengan melibatkan gaya gravitasi supaya jumlah obat permanen sama selama jaman ketika eksklusif. Perawat bisa mengatur kecepatan tetesan cairan infus menggunakan strategi mengurangi maupun tingkatkan desakan penjepit dalam tabung intervena yg dipasang di interval.
- Pompa. Laju genre cairan pada infus bisa dikontrol menggunakan pompa listrik. Perawat akan memprogram pompa supaya cairan infus dapat menetes dengan kecepatan & jumlah yang sesuai kebutuhan pasien. Pompa hanya bisa dipakai saat takaran dosis obat sudah sempurna dan terkontrol.
Terlepas asal trik apa yg digunakan, perawat ataupun energi medis wajib permanen memantau infusan Anda dengancara intensif. Hal ini dijalankan supaya laju cairan yg menetes berasal kantong infus terkontrol dengan baik. Laju cairan yg terlalu cepat atau bahkan terlalu dapat memebuat pengobatan menjadi tidak maksimum.
Proses pemasangan infus
Sebelum menginfus Anda, dokter, perawat, ataupun tenaga medis lainnya harus terlebih dahulu memilih jenis infus yang dapat dipakai pasien. Entah tersebut dengancara manual atau pompa listrik,
Nah, setelah dokter ataupun perawat berhasil memilih trik mana yang terbaik buat pasien, barulah infus mampu disuntikkan melalui kulit. Namun sebelum memasukkan jarum ke dalam pembuluh darah, perawat umumnya dapat membersihkan tempat yg disuntik dengan alkohol. Hal ini dijalankan supaya area tadi higienis asal paparan kuman.
Pada orang dewasa, sisi yang paling seringkali diinfus adalah punggung tangan atau lipatan antara lengan atas & bawah. Sementara pada bayi, infus bisa disiapkan melalui kaki, tangan, atau bahkan kulit ketua.
Anda mungkin bakal mencicipi rasa tidak nyaman waktu kateter dimasukkan ke pembuluh vena. Tak harus kuatir, rasa nyeri ini adalah reaksi normal dan biasanya segera membaik sehabis prosedur selesai dieksekusi.
Adakah impak samping sesudah diinfus?
Setiap mekanisme medis pasti memiliki efek samping. Termasuk waktu Anda diinfus sang tenaga medis di klinik ataupun rumah sakit. Efek samping sehabis diinfus bisa berlangsung dengan mudah atau berat, tergantung pada reaksi tubuh Anda kepada obat & faktor-faktor lainnya.
Secara umum, berikut sejumlah efek samping diinfus yang paling takjarang terjadi:
1. Infeksi
Dalam banyaksekali perkara, infeksi sanggup saja berlangsung di lahan bekas suntikan. Biasanya, dampak samping ini berlangsung akibat prosedur pemasangan jarum & kateter yang nir sempurna, maupun penggunaan peralatan medis yg nir steril.
Kondisi ini sanggup menyebabkan penyusupan. Ketika infiltrasi berlangsung, obat yang wajibnya masuk ke aliran darah justru bocor ke jaringan di sekitarnya. Inflatrasi sendiri bisa menyebabkan kerusakan jaringan parah apabila nir segera ditangani.
Biasanya, gejala infeksi dampak suntikan berbentuk kemerahan, nyeri, dan bengkak di area bekas suntikan yang disertai menggunakan demam tinggi hingga menggigil. Segera cari dukungan medis jika Anda merasakan berbagai gejala tersebut setelah diinfus.
dua. Emboli udara
Emboli udara bisa terjadi dampak adanya udara di jarum injeksi maupun kantong obat infus. Apabila saluran kantung obat infus mengering, gelembung udara sanggup masuk ke pembuluh darah.
Gelembung-gelembung udara ini bisa mengalir ke arah jantung ataupun paru-paru sehingga genre darah kearah area tadi sanggup terhambat. Apabila terus-menerus berlangsung, emboli udara bisa mengakibatkan kasus serius misalnya serangan jantung atau stroke.
tiga. Penggumpalan darah
Terapi intervena pula bisa menyebabkan penggumpalan darah. Darah yang menggumpal ini menyebabkan aliran darah melambat sehingga menyebabkan wilayah yang tersumbat menjadi bengkak, merah, dan menyakitkan.
Bisakah terapi intervena dilaksanakan sendiri?
Sayangnya, Anda nir bisa melakukan terapi infus sendiri. Pemberian infus harus dilakukan sang dokter atau perawat. Pasalnya, takaran yang digunakan dalam terapi infus tergantung dalam berat badan, riwayat medis, obat-obatan yg sedang dikonsumsi, serta kondisi kesehatan pasien dengan menyeluruh.
Jumlah cairan yg mengalir dari kantong infus ke dalam vena pula harus diperhitungkan dengan tepat. Cairan infus yg mengalir terlalu banyaksekali maupun terlalu sedikit dapat mengakibatkan komplikasi misalnya sesak napas & tekanan darah tinggi. Kondisi ini dapat berbahaya, apalagi bila dialami sang pasien dengan riwayat penyakit kronis.
Di sisi lain, pemasangan infus pun harus dieksekusi dengancara hati-hati karena anugerah obat wajib disajikan langsung ke pada pembuluh darah di bagian tubuh tertentu. Apabila Anda galat dalam menentukan letak pembuluh darah, maka infeksi dan penyempitan pembuluh darah mampu saja berlangsung. Keduanya pun sama-sama dapat memperparah kondisi Anda.
Jadi, jangan sekali-kali Anda mencoba buat melakukan prosedur ini seseorang diri.
Posting Komentar
Posting Komentar